Sabtu, 16 Juli 2011

Pertumbuhan dan Pengendalian Mikroorganisme

A. DEFINISI PERTUMBUHAN MIKOORGANISME
Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai pertambahan secara teratur semua
komponen di dalam sel hidup. Pada organisme multiseluler, pertumbuhan adalah
peningkatan jumlah sel perorganisme, dimana ukuran sel juga menjadi lebih besar.
Pada organisme uniseluler yang disebut pertumbuhan adalah pertambahan jumlah
sel, yang berarti juga pertambahan jumlah organisme.
Umur suatu sel ditentukan setelah pembelahan sel selesai. Sedangkan umur
kultur ditentukan dari waktu atau lamanya inkubasi.
Ukuran sel tergantung dari kecepatan pertumbuhan. Semakin baik zat nutrisi
di dalam substratnya mengakibatkan pertumbuhan sel semakin cepat.
B. SYARAT-SYARAT PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
Mikroorganisme untuk pertumbuhannya memerlukan nutrisi dan faktor
lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Mikroorganisme memerlukan komponenkomponen
tertentu untuk pertumbuhannya, yaitu :
1. Energi, mikroorganisme dapat dibedakan menjadi 2 kelompok berdasarkan
kebutuhan energinya, yaitu : mikroorganisme fototrof dan kemotrof.
Mikroorganisme fototrof menggunakan cahaya matahari sebagai sumber
energinya, sedangkan mikroorganisme kemotrof sumber energi berasal dari
oksidasi senyawa organik seperti glukosa atau senyawa anorganik seperti
H2S atau NaNO2.
2. Sumber karbon, berdasarkan kebutuhan karbonnya mikroorganisme dapat
dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu : mikroorganisme autotrof dan heterotrof.
Mikroorganisme autotrof adalah mikroorganisme yang menggunakan karbon
anorganik (CO2) sebagai sumber karbonnya, sedangkan mikroorganisme
heterotrof memerlukan sumber karbon organik, misalnya glukosa.
3. Sumber nitrogen, mikroorganisme mengambil sumber N dalam bentuk gas
nitrogen, amonium, garam nitrat atau berupa N dari senyawa organik (mis. asam
amino)
4. Elemen non metal, terutama sulfur dan fosfor.
5. Elemen metal, terdiri dari Ca2+, Zn 2+, Na, Cu2+, Mn2+ ,Mg2+, Fe2+, Fe2+ dalam
bentuk garam-garam anorganik. Ion-ion ini berperan penting dalam
osmoregulasi, mengatur aktivitas enzim, dan transfer elektron.
6. Vitamin, penting dalam pertumbuhan sel dan diperlukan dalam jumlah sedikit.
Juga berperan sebagai koenzim.
7. Air, semua sel memerlukan air dalam mediumnya sebagai pelarut, sehingga
nutrien dengan berat molekul rendah dapat melewati membran sel.
Medium pertumbuhan mikroorganisme, harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
1. Mengandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan mikoorganisme
2. Mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan, dan pH yang sesuai dengan
kebutuhan mikroba.
3. Media harus dalam keadaan steril, artinya sebelum ditanami mikroorganisme
yang diinginkan, tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak diharapkan.
C. BENTUK, SUSUNAN, DAN SIFAT MEDIA
Bentuk, susunan, dan sifat media ditentukan oleh senyawa penyusun media,
persentase campuran, dan tujuan penggunaan.
1. Bentuk Media
Ditentukan oleh ada tidaknya penambahan zat pemadat seperti agar-agar,
gelatin , maka dikenal 3 bentuk media, yaitu media padat, media semi padat
(semisolid), dan media cair.
a) Media padat, memerlukan 12-15 g agar-agar untuk 1000 ml media. Media
padat digunakan untuk menumbuhkan bakteri, ragi, dan jamur.
b) Media cair, bila ke dalam medium tidak ditambahkan bahan pemadat.
Digunakan untuk membiakkan alga, bakteri, dan ragi.
c) Media semipadat, penambahan zat pemadat hanya 50 % atau kurang dari
yang seharusnya. Untuk menumbuhkan mikroba yang memerlukan
sedikit air dan hidup anaerobik atau fakultatif.
2. Susunan Media
Susunan media dapat berbentuk :
d) Media alami, adalah media yang disusun oleh bahan-bahan alami seperti
kentang, nasi, telur, daging, roti, dsb. Kentang, roti dan nasi biasanya
digunakan untuk menumbuhkan kapang, sedangkan telur untuk
menumbuhkan virus.
e) Media sintetis, adalah media yang disusun oleh senyawa kimia, misalnya
Czapek Dox Agar (jamur), Nitrogen free manitol broth (Azotobacter).
f) Media semisintetis, yaitu media yang tersusun oleh campuran bahan
alami dan bahan sintetis, misalnya KNA, PDA, touge agar, dsb.
3. Sifat Media
Penggunaan media bukan hanya untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan
mikroba, tetapi juga untuk tujuan-tujuan lain, misalnya untuk isolasi, seleksi,
diferensiasi dsb. Berdasarkan sifatnya, media dapat dibedakan menjadi :
g) Media umum, adalah media yang dapat digunakan untuk menumbuhkan
satu atau lebih kelompok mikroba secara umum, seperti KNA dan PDA.
h) Media pengaya, kalau media tersebut digunakan untuk memberi
kesempatan terhadap suatu jenis/kelompok mikroba untuk tumbuh dan
berkembang lebih cepat dari yang lainnya yang bersama-sama dalam
suatu sampel. Misalnya pada media kaldu selenit/kaldu tetrationat dalam
waktu 18-22 jam mikroba lain akan terhambat/terhenti pertumbuhannya
sedangkan Salmonellla akan tetap tumbuh.
i) Media selektif, adalah media yang hanya dapat ditumbuhi oleh satu atau
lebih mikroorganisme tertentu, tetapi akan menghambat/mematikan jenis
lainnya. Misalnya media SS agar untuk Salmonella dan Shigella, media
EMB agar untuk Coliform.
j) Media diferensial, yaitu media yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroba tertentu serta penentuan sifat-sifatnya. Misalnya media EMB
agar untuk Coliform, media agar darah untuk menumbuhkan bakteri
hemolitik.
k) Media penguji, yaitu media yang digunakan untuk pengujian senyawa
atau benda-benda tertentu dengan bantuan mikroba.
D. TEKNIK PEWARNAAN DAN PENGAMATAN MIKROORGANISME
Tidak semua mikroorganisme mempunyai zat warna. Mikroorganisme yang
tidak berwarna dapat ditembus cahaya, sehingga sukar diamati. Oleh karena itu
diperlukan pewarnaan.
Tujuan pewarnaan terhadap mikroorganisme ialah untuk :
1. mempermudah melihat bentuk jasad, baik bakteri, ragi, maupun fungi.
2. memperjelas ukuran dan bentuk jasad
3. melihat struktur luar dan kalau memungkinkan struktur dalam jasad.
4. melihat reaksi jasad terhadap pewarna yang diberikan sehingga sifat-sifat
fisik dan kimia dapat diketahui.
Langkah-langkah utama teknik pewarnaan
1. Pembuatan olesan bakteri, olesan bakteri tidak boleh terlalu tebal atau tipis
2. Fiksasi, dapat dilakukan secara pemanasan atau dengan aplikasi bahan kimia
seperti sabun, formalin, fenol.
3. Aplikasi zat warna : tunggal, atau lebih dari 1 zat warna
Teknik pewarnaan bakteri, dapat dibedakan menjadi :
1. Pewarnaan Sederhana (1 zat warna)untuk melihat bentuk dan susunan sel
2. Pewarnaan Diferensial (lebih dari 1 zat warna) untuk melihat bentuk, susunan
dan sifat sel. Beberapa contoh pewarnaan diferensial :
(a) Pewarnaan Gram -> dinding sel
(b) Pewarnaan Tahan Asam -> dinding sel
(c) Pewarnaan untuk melihat Struktur flagel, kapsul, spora, Inti
PEWARNAAN SEDERHANA
Berdasarkan asam-basa dari zat warna
Asam (-) : Eosin, Nigrosin, Merah Kongo
Basa (+) : Met. Biru, Safranin, Kristal Violet
pH ~ 7 -> Sel Bakteri (-)
SIFAT ZAT WARNA :
1. PEWARNAAN ASAM (pewarnaan negatif / tidak langsung) : Sel tidak terwarnai,
latar belakang terwarnai
2. PEWARNAAN BASA (pewarnaan langsung) : sel terwarnai
PEWARNAAN GRAM (C. Gram, 1884)
Prinsip : Kemampuan dinding sel mengikat zat warna karena perbedaan sifat kimia
dan fisika dinding sel
Empat tahapan perwarnaan gram :
1. Pemberiaan pewarna dasar
kristal violet, semua sel ungu
2. Pemberian pewarna penguat (mordan)
lugol/iodine, terbentuk kompleks cv-i, sel ungu tua
3. Pencuci warna dasar : alkohol 96 %
gram + : lipid << + alkohol 96% ------->
pori dinding sel yang terbentuk kecil, protein dinding sel terdehidrasi, pori
tertutup
kompleks cv-i tidak tercuci
Gram - : lipid >> + alkohol 96% ------->
pori dinding sel yang terbentuk besar, protein dinding sel terdehidrasi, pori
tidak tertutup
kompleks cv-i tercuci
4. Pewarna pembanding : menggantikan warna dasar, safranin
gram - : terwarna (merah)
gram +: tidak terwarna
Pewarnaan tahan asam
Mewarnai genus mycobacterium, spesies spesies tertentu dari genus nocardia
Prinsip : zat lipoid dinding sel bakteri-bakteri di atas tebal , sulit ditembus zat warna,
tetapi sudah terwarnai sulit dicuci dengan etanol
Tahapan :
1. Warna dasar : karbol fuchsin + pemanasan
2. Pencucian : alkohol asam ( 3% hcl dalam 95% etanol)
3. Pembanding : metilen biru
hasil : Mycobacterium dan Nocardia berwarna merah
bakteri lain biru
Pewarnaan flagel : - tidak difiksasi panas
- flagel mordant, karbol fuchsin
- flagel merah
Pewarnaan spora : - zat warna dasar malakit hijau
- pembanding safranin
- endospora berwarna hijau, sel vegetatif berwarna merah
Pewarnaan kapsul : - tidak difiksasi panas
- pewarna dasar :kristal violet
- pencuci, pembanding :CuSO4
- sel berwarna violet , kapsul berwarna biru muda.
Pengamatan mikroorganisme
Jarak lensa-objek : 10 x 10 5,00 mm
40 x 10 0,46 mm
100 x 10 0,13 mm
Pada pengamatan bakteri, jarak lensa-objek sangat dekat, udara n=1,0 tidak
dapat membiaskan cahaya masuk ke lensa. Akibatnya objek tidak dapat terlihat
dengan sempurna atau sama sekali tidak terlihat . Supaya cahaya dapat dibiaskan ke
lensa, perlu media yang indeks biasnya sama dengan objek gelas (n = 1,52), yaitu
minyak imersi (n = 1,52).
READ MORE - Pertumbuhan dan Pengendalian Mikroorganisme

Kamis, 14 Juli 2011

Perilaku Terpuji Tobat dan Raja’


Hawa nafsu merupakan sesuatu yang melekat pada diri setiap manusia. Seringkali hawa nafsu membawa seseorang cenderung ke arah keburukan sehingga setiap orang harus mampu mengendalikannya. Hawa nafsu dapat membawa kebaikan selama ia mampu diarahkan, tetapi akan menjerumuskan pada kejahatan bila dibiarkan tanpa arah yang jelas.

Allah berfirman dalam Q.S Al-Jasiyah ayat 23 yang artinya :
“Maka pernahkah engkau melihat orang yang menjadikan hawa nafsu sebagai tuhannya ? dan Allah membiarkannya sesaat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya ? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran.”

Orang yang menurutkan hawa nafsunya sangat dimurkai oleh Allah SWT. dan disamakan dosa dan bahayanya dengan orang-orang yang menyembah berhala dan memuja benda-benda yang ada di bumi.

Nafsu mengandung ketertarikan syahwat untuk mencari kelezatan jasmani dan rohani sehingga mudah menerima godaan serta bujukan setan. Nafsu manusia ada 3 macam, yaitu :
1.    Nafsu Amarah, yaitu nafsu yang menyuruh kepada keburukan
2.    Nafsu Lawamah, yaitu nafsu yang suka mencela atau mengecam
3.    Nafsu Mutma’innah, yaitu nafsu yang tenang dan tentram

Apabila nafsu manusia mengikuti syahwatnya, maka itulah yang disebut nafsu amarah. Apabila nafsu itu telah melakukan perbuatan buruk, maka hadirlah nafsu lawamah yang mencela dan mencari perbuatan buruk yang dilakukannya karena mengikuti hawa nafsu syahwatnya. Apabila nafsu itu telah menyesal atas perbuatan jahat yang dlakukannya, maka perasaan menyesal timbul dari nafsu mutma’innah.

Berikut ini merupakan beberapa perilaku yang dapat melatih diri kita agar mampu bersikap mengendalikan diri, antara lain :
1.    Tidak suka mengolok-olok dan berburuk sangka terhadap orang lain
2.    Tidak iri dan dengki
3.    Tidak sombong
4.    Tidak kikir dan pelit
5.    Tidak tamak
6.    Tidak memfitnah
7.    Tidak melakukan kejahatan
8.    Ikhlas
9.    Sabar
10. Suka berkorban
11. Pandai bersyukur
12. Mau bertobat dan mengadakan perbaikan
13. Mampu mengendalikan hawa nafsu

Tobat adalah proses menyadari kesalahan yang telah diperbuat dan berupaya sekuat hati untuk tidak melakukannya kembali atau permohonan ampun kepada Allah SWT. atas kesalahan (kekhilafan) dan atas perbuatan dosa yang telah dilakukannya.

Nabi Muhammad saw. Bersabda yang artinya : Dari Ibnu Umar, Nabi saw. bersabda “Sesungguhnya Allah menerima tobat hamba-Nya selagi ia belum tercungap-cungap hendak mati (nyawanya berbalik-balik di kerongkongan).” (H.R Ahmad)

Kesalahan atau kekhilafan yang dilakukan terhadap orang lain dapat berupa hal-hal sebagai berikut.
1.    Tidak memuliakan anak yatim piatu, tidak menganjurkan dan memberi makan orang miskin, memakan harta dengan cara mencampuradukakan yang hak dengan yang batil dan mencintai harta berlebihan
2.    Bakhil, merasa tidak cukup, dan mendustakan pahala yang baik
3.    Mengumpat, mencela, prasangka, dan olok-olok
4.    Tidak melaksanakan rukun Islam, terutama mendirikan sholat.

Kriteria orang-orang yang bertobat, yaitu :
1.     Orang yang bertobat sesudah melakukan kesalahan. Orang ini diampuni dosanya.
2.     Tobat seseorang ketika hampir mati atau sekarat. Tobat semacam ini sudah tidak dapat diterima.
3.     Tobat nasuha atau tobat yang sebenar-benarnya. Tobat semacam inilah yang nilainya paling tinggi.

Tobat nasuha dapat dilakukan dengan proses berikut .
a.    Segera mohon ampun dan meminta tolong hanya kepada Allah
b.    Meminta perlindungan dari perbuatan setan atau iblis dan dari kejahatan makhluk lainnya
c.     Bersegera berbuat baik atau mmengadakn perbaikan, dengan sungguh-sungguh, tidak melampaui batas, dan hasilnya tidak boleh diminta segera serta sadar karena tidak semua keinginan dapat dicapai
d.    Menggunakan akal dengan sebaik-baiknya agar tidak dimurkai Allah, dan menggunakan pengetahuan tanpa mengikuti nafsu yang buruk, serta selalu membaca ayat-ayat Al-Qur’an, mendengarkan perkataan lalu memilih yang terbaik dan bertanya kepada yang berpengetahuan jika tidak tahu
e.    Bersabar, karena jika tidak sabar orang yang beriman dan bertaqwa tidak akan mendapat pahala
f.     Melakukan sholat untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar dan bertebaran di muka bumi setelah selesai sholat untuk mencari karunia Allah dengan selalu mengingat-nya agar beruntung
g.    Terus menerus berbuat baik agar diberi hikmah

Tobat nasuha adalah tobat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh atau sebenar-benarnya. Ada 3 macam jenis orang-orang kafir yang bertobat, yaitu :
a.    Mulanya kafir kemudian telah bertobat dengan sebenar-benarmya atau tobat nasuha
b.    Bertobat tetapi tidak diterima tobatnya oleh Tuhan karena terus-menerua kembali ingkar dan kufur
c.     Orang yang matinya di dalam kekufuran dengan tidak bertobat

Untuk bisa dinyatakan tobat nasuha, seseorang harus memenuhi syarat sebagai berikut.
a.    Harus menghentikan perbuatan dosanya
b.    Harus menyesali perbuatannya
c.     Niat sungguh-sungguh tidak akan mengulangi perbuatan dosa itu lagi.




A. RAJA’ (Mengharap Keridhaan Allah)

Jalan yang hak dalam menggapai ridha Allah antara lain melalui orang tua (birrul walidain). Berbakti kepada kedua orang tua adalah salah satu masalah yang penting dalam Islam. Di dalam Al-Qur’an, setelah memerintahkan kepada manusia untuk bertauhid kepada-Nya, Allah SWT. memerintahkan untuk berbakti kepada orang tuanya.

Allah SWT. berfirman dalam Q.S Al-Isra ayat 23-24 yang artinya :
(23) Dan Tuhanmu telah memerinthkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baikya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
(24) Dan hendaklah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah : “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendididk aku waktu kecil.”

Keutamaan berbakti kepada orang tua dan pahalanya apabila kita melaksanakannya antara lain :
·         Bahwa berbakti kepada kedua orang tua adalah amal yang paling utama
·         Ridha Allah tergantung kepada keridhaan orang tua
·         Berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami yaitu melalui cara beramal sholeh
·         Dengan bersilaturahmi kepada orang tua, seseorang akan diluakan rezekinya dan dipanjangkan umurnya
·         Balasan dari perbuatan berbakti kepada orang tua yaitu akan dimasukkan ke syurga oleh Allah SWT.
·         Oleh Allah akan dihindarkan dari berbagai malapetaka

Bentuk-bentuk berbakti kepada orang tua, antara lain dapat dilakukan dengan cara :
1.    bergaul kepada keduanya dengan cara yang baik
2.    berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut atau berbicara dengan perkataan yang mulia kepada orang tua
3.    tawaduk (rendah hati) atau tidak boleh bersikap sombong karena sewaktu lahir kita berada dalam keadaan hina dan membutuhkan pertolongan orang tua kita
4.    memberi infak atau sedekah kepada kedua orang tua
5.    mendoakan kedua orang tua

READ MORE - Perilaku Terpuji Tobat dan Raja’

Minggu, 10 Juli 2011

Dibalik keganasan bakteri Escherichia coli


A. Sekilas tentang E.coli
Escherichia coli, atau biasa disingkat E.coli adalah salah satu spesies utama bakteri gram negative. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich (tahun 1885)ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E.coli tidak berbahaya tetapi beberapa, seperti E.coli tipe 0157 : H7, dapat mengakibatkan keracunn makanan yang serius pada manusia. E.coli yang tidak berbahaya dapat menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K2, atau dengan mencegah bakteri lain dalam usus.
E.coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika. Biasa digunakan sebagai vector untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkan untuk dikembangkan. E.coli dipilih karena pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam penanganannya.
Escherichia coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau manusia. Oleh karena itu, dikenal juga dengan istilah koli tinja, sedangkan Enterobacter aerogenes biasanya digunakan pada hewan atau tanam-tanaman yang telah mati. Bakteri Escherchia coli merupakan mikroorganisme normal yang terdapat dalam kotoran manusia baik sehat maupun sakit . Dalam 1 gram kotoran manusia terdapat seratus juta bakteri E.coli .
Bakteri berasal dari kata “Bakterion” (Yunani=batang kecil) .berdasarkan klasifikasi , bakteri digolongkan dalam Divisio Schizomycetes . hidup pada tinja yang menyebabkan masalah kesehatan pada manusia .

Secara garis besar klasifikasi bakteri E.coli ,berasal dari:
Filum ; Proteobacteria,
Kelas : Gamma Proteobacteria,
Ordo : Enterobacteriales,
Familia : Enterobacteriaceae ,
Genus :Escherichia
Species: Escherichia coli
Secara morfologi E.coli merupakan kuman berbentuk batang pendek, gemuk , berukuran 2,4 µx 0,4 sampai 0,7µ ,Gram – negative ,tak bersimpai, bergerak aktif dan tidak berspora .secara tipikal bakteri yang mesofilik ini akan tumbuh pada suhu 7-10°C sampai 50°C dengan suhu optimal bagi pertumbuhannya adalah 30°C . Kuman Escherichia coli akan tumbuh pada kisaran pH 4,4 – 8,5.
• Escherichia coli enteropatogenik : 1 - 6 hari ; sesingkat 12 – 36 jam
• Escherichia coli enterotoksigenik : 1- 3 hari , sesingkat 10 – 12 jam
• Escherichia coli enteroinvasif : 1 – 3 hari , sesingkat 10 – 18 jam
• Escherichia coli enterohemoragik : 3 – 8 hari dengan median 4 hari .SQ
Bakteri E.coli merupakan organisme penghuni utama di usus besar , hidupnya komensal dalam koloni manusia dan di duga berperan dalam pembentukan vitamin K yang berperan penting untuk pembekuan darah .
Dari berbagai penelitian menunjukan , beberapa galur atau strain dari bakteri E.coli juga dapat menyebabkan wabah diare atau muntaber terutama pada anak – anak . bakteri penyebab penyakit yang cukup berbahaya ini di klasifikasikan berdasarkan karakteristik sifat – sifat virulensinya .
Setiap kelompok dapat menyebabkan penyakit diare melalui mekanisme yang berbeda – beda . kelompok E.coli tersebut di antaranya adalah sebagai berikut (sebagian besar tulisan merupakan kutipan dari buku manual pemberantasan penyakit menular ) .
Verotoksigenik dan enterohemoragik Escherichia coli , VTEC dan EHEC merupakan strain bakteri E.coli yang mampu menghasilkan toksin secara invitroaktif terhadap sel Vero dan disebut verotoksin . strain VTEC dan EHEC berhasil di isolasi dari manusia , beberapa jenis hewan terutama ruminansia dan juga babi . Prevalensi VTEC pada ternak 35 % , susu 10 % dan keju 1,5 % . pada daging sapi 3,7 % , babi 1,5 % ,unggas 1,5 % , kambing 2 % dan domba 2,5 % . sedangkan prevalensi pada manusia di Amerika Serikat 5 – 10 % , Spanyol 2,5 % dan Perancis 3,4 % . di Indonesia, 9 kasus VTEC telah dilaporkan dari rumah sakit .
Verotoksin disebut juga Shiga like toxin ( Stx ) yang secara in vivo aktif dan bersifat patogenik terhadap sel endothelial pembuluh darah mukosa saluran usus , ginjal , otak dan beberapa jaringan pada manusia , begitu juga pada anak babi . Verotoksin pada manusia dan anak babi dapat menyebabkan terjadinya diare berdarah , begitu juga pada ternak ruminansia . Pada manusia menyebabkan terjadinya haemorrhagich colitis ( HC) , haemolytic uremic syndrome ( HUS ) dan thrombocytopenia purpura ( TPP ) . Infeksi pada manusia terutama disebakan oleh kelompok EHEC serotipe 0157:H7 yang berasal dari feses sapi atau dari lingkungan sekitar yang mengkontaminasi pangan asal ternak .

B. Perkembangbiakan E.coli
Bakteri Escherichia coli (E. coli) biasanya terdapat dalam jaringan atau saluran pernapasan ayam yang sakit . bakteri ini akan melimpah pada air yang kualitas nya jelek , terutama setelah turunya hujan . E.coli bersifat pathogen dan infeksinya dapat berbentuk kematian embrio pada telur tetas , infeksi yolksac , omfalitis , koliseptikemia , airsacculitis (radang kantong udara), enteritis, infeksi alat reproduksi (salpingitis). E.coli disebut juga koliform fekal, hal ini karena E.coli ditemukan di dalam saluran usus ternak dan saluran usus manusia dan didapatkan dalam feses, sehinggan E.coli dikenal sebagai indicator kontamisasi kotoran.
E.coli berkembangbiak dengan cara membelah diri. Sel membelah menjadi 2 yang saling terpisah sehingga membentuk sel-sel tunggal, pada beberapa generasi sel-sel membelah searah dan tidak saling terpisah sehingga membentuk filamen yang terdiri atas deretan mata rantai sel yang disebut trikom. Heterokist dapat mengikat nitrogen bebas di udara, contohnya pada Gleocapsa. Heterokist adalah sel yang pucat, kandungan selnya terlihat homogen (terlihat dengan mikroskop cahaya) dan memiliki dinding yang transparan. Heterokist terbentuk oleh penebalan dinding sel vegetatif, sedangkan akinet terbentuk dari penebalan sel vegetatif sehingga menjadi besar dan penuh dengan cadangan makanan (granula cyanophycin) dan penebalan-penebalan eksternal oleh tambahan zat yang kompleks.
READ MORE - Dibalik keganasan bakteri Escherichia coli